Dilema Skripsi

 

Siapa yang tidak mengenal skripsi. Skripsi selalu menjadi kambing hitam bagi setiap mahasiswa yang tidak mampu menyelesaikan kuliah untuk menyandang gelar sarjana. Skripsi merupakan salah satu syarat akhir kelulusan yang nantinya menentukan apakah mahasiswa layak memperoleh gelarnya.

Berdasarkan pengalaman pribadi, skripsi terasa begitu sulit dalam pengerjaanya. Banyak mahasiswa menginginkan skripsi untuk ditiadakan, mengapa demikian? Apa saja faktornya? Menurut saya pribadi, skripsi menjadi sulit apabila :

·         Data yang dibutuhkan sulit untuk diperoleh.

·         Pemahaman, kita sendiri kurang paham dengan apa yang mau kita tuliskan dalam skripsi.

·       Dosen pembimbing, ini juga sangat berpengaruh. Tipe dosen berbeda-beda ada yang berpikiran bahwa anak bimbingannya harus memberikan hasil yang memuaskan sehingga memberikan revisi begitu banyak, ada juga yang santai memberikan acc tanpa memikiran skirpsi anda layak atau tidak, ditambah lagi yang mempunyai 2 dosen pembimbing pengalaman saya bahwa mempunyai 2 pembimbing disaat mereka mempunyai argument yang berbeda maka akan menyulitkan kita dalam pengerjaan, karena bingung mau ikut yang mana? Dosen A atau dosen B.

·      Rasa malas, nah siapa sih yang tidak merasa malas. Kita semua pasti pernah dihinggapi rasa malas. Rasa malas bisa saja ditimbulkan akibat terlalu sering diberikan revisi, dengan pikiran bahwa kenapa sih revisi terus. Akibatnya malah menunda pengerjaan skripsi.

Lalu bagaimana caranya agar bisa menyelsaikan dan semangat dalam pengerjaan skripsi? Sebenarnya semua tergantung kepada diri kita masing-masing. Berdasarkan pengalaman pribadi tips ini bisa dicoba.

·               Sering melakukan konsultasi dengan pihak yang memberikan data, sehingga mempermudah kita dalam memperoleh data.

·        Sering berkonsultasi dengan dosen pembimbingan apabila mengalami kesulitan dalam penyusunan.

·               Membaca, hal ini harus sering dilakukan agar kita paham pola atau alur skripsi kita seperti apa, sehingga saat ditanyakan oleh dosen pembimbing kita bisa menjawab dengan percaya diri.

·               Semangat. Hal ini wajib ditanamkan dalam diri sendiri, beri sesuatu agar bisa mengobarkan semangatmu, kalau saya selalu melihat foto orang tua, disaat rasa malas atau kehilangan semangat. Dimana saya membayangkan betapa sedihnya mereka apabila saya gagal.

·               Berdoa, usaha itu wajib kita lakukan tapi jangan melupakan Tuhan. Tanpa berdoa usaha akan sia-sia. Jangan pernah melupakan Tuhan.

Jika kita melakukan sesuatu dengan senang hati, maka niscahya akan dilancarkan segala sesuatunya. Nikmati dan jalani prosesnya karena akan menjadi cerita bagi kita. Jangan malu banyak revisi karena saat itu kita diajarkan untuk bersusah-susah dahulu sebelum mengalami kebahagian.

Untuk yang sedang mengerjakan SKRIPSI, TETAP OPTIMIS dan SEMANGAT. ADA ORANGTUA YANG MENUNGGU KALIAN  MEMAKAI TOGA KELULUSAN.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

It's about seblak

PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DI INDONESIA